Selasa, 14 Januari 2014

Data Flow Diagram

DATA FLOW DIAGRAM

DATA FLOW DIAGRAM
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.

DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan proses kerja suatu sistem proses dan keluaran sistemyang   berhubungan dengan masukan,proses dam keluaranserta mempresentasikan dan prosedur mendetail dalam sistem yang masukan, proses dam keluaran serta merepresentasikan dan menganalisis prosedur-prosedur mendetail dalam sistem yang alir data juga mampu mengkoseptualisasikan bagaimana data-data berpindah lebih besar. Diagram lebih besar. Diagram mengkoseptualisasikan bagaimana data didalam organisasi. Pada aliran data menekankan logika yang didalam organisasi. Pada aliran data menekankan logika yang mendasari sistem.

Latar belakang
Suatu yang lazim bahwa ketika menggambarkan sebuah sistem kontekstual data flow diagram yang akan pertama kali muncul adalah interaksi antara sistem dan entitas luar. DFD didisain untuk menunjukkan sebuah sistem yang terbagi-bagi menjadi suatu bagian sub-sistem yang lebih kecil dan untuk menggaris bawahi arus data antara kedua hal yang tersebut diatas. Diagram ini lalu "dikembangkan" untuk melihat lebih rinci sehingga dapat terlihat model-model yang terdapat di dalamnya.


Berikut ini simbol-simbol yang digunakan dalam sistem aliran data antara lain:

Simbol Diagram Aliran Data (DAD)
Simbol Diagram Aliran Data (DAD)
Berikut ini adalah keterangan dari gambar di atas (Kenneth. E. Kendall dan Julie. E. Kendall., (1),  2003, 265):


Simbol DAD:
  • Kotak rangkap dua digunakan untuk menggambarkan suatu entitas eksternal yang dapat mengirim data atau menerima data dari sistem.
  • Tanda panah menunjukkan perpindahan data dari suatu titik ke titik lain dengan kepala tanda panah mengarah ke tujuan data. 
  • Bujur sangkar dengan sudut membulat digunakan untuk menunjukkan adanya proses transformasi.
  • Penyimpanan data menandakan penyimpanan manual, seperti lemari file atau sebuah file atau basis data terkomputerisasi. Karena penyimpanan data mewakili seseorang tempat atau sesuatu maka diberi nama dengan sebuah kata benda.
Kelebihan pendekatan aliran data:
 1. Kebebasan dari penjalankan implementasi teknis sistem yang terlalu dini
  2. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam sistem dan subsistem
  3. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan pengguna melalui diagram aliran data
 4. Menganalisis sistem yang diajukan untuk menentukan apakah data-data dan proses yang diperlukan sudah ditetapkan

  Tahapan proses pembuatan DFD
  1. Diagram Konteks 
  2. Diagram Nol
  3. Diagram Detail

Syarat Memuat DFD

Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah :
1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
2. Pemberian nomor pada komponen proses
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika

Tips-tips dalam membuat DFD

Berikut ini tips-tips dalam membuat DFD :
  1. Pilih notasi sehingga proses yang didekomposisi atau tidak didekomposisi dapat dibaca dengan mudah
  2. Nama proses harus terdiri dari kata kerja dan kata benda
  3. Nama yang dipakai untuk proses, data store, dataflow harus konsisten (identitas perlu)
  4. Setiap level harus konsisten aliran datanya dengan level sebelumnya
  5. Usahakan agar external entity pada setiap level konsisten peletakannya
  6. Banyaknya proses  yang disarankan pada setiap level tidak melebihi 7 proses
  7. Dekomposisi berdasarkan kelompok data lebih disarankan (memudahkan aliran data ke storage yang sama)
  8. Nama Proses yang umum hanya untuk prose yang masih akan didekomposisi
  9. Pada Proses yang sudah tidak didekomposisi, nama Proses dan nama Data harus sudah spesifik
  10. Aliran ke storage harus melalui proses, tidak boleh langsung dari external entity
  11. Aliran data untuk Proses Report .. : harus ada aliran keluar. Akan ada aliran masuk jika perlu parameter untuk mengaktifkan report
  12. Aliran data yang tidak ada datastorenya harus diteliti, apakah memang tidak mencerminkan persisten entity (perlu disimpan dalam file/tabel), yaitu kelak hanya akan menjadi variabel dalam program.

Langkah membuat/menggambar DFD

Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi yang ada, secara garis besar langkah untuk membuat DFD adalah :

Identifikasi Entitas Luar, Input dan Output

Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar, input dan ouput yang terlibat di sistem.

Kesalahan dalan pembuatan DFD

Umumnya kesalahan dalam pembuatan   DFD adalah :
(klik gambar untuk resolusi yang lebih baik)
  1. Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini disebut dengan black hole (lubang hitam), karena data masuk ke dalam proses dan lenyap tidak berbekas seperti dimasukkan ke dalam lubang hitam.
  2. Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input. Kesalahan ini disebut dengan miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkan output tanpa pernah menerima input.
  3. Input yang masuk tidak sesuai dengan kebutuhan proses
  4. Data Store tidak memiliki keluaran
  5. Data Store tidak memiliki masukan
  6. Hubungan langsung antar entitas luar
  7. Masukan langsung entitas data store
  8. Keluaran langsun dari data store ke Entitas  luar
  9. Hubungan langsung antar data store
  10. Data masukan dan keluaran yang tidak bersesuain dalam data store

 

0 komentar:

Posting Komentar